Koneko Monogatari (Adventures of Chatran)
Film produksi 1988 ini sebuah pencapaian sinematik.
Dokumenter untuk anak-anak produksi Fuji Terebi ini mengangkat kisah petualangan pendewasaan seekor kucing yang hidup di peternakan Hokkaido, bersama keluarga dan teman-temannya termasuk Puusuke, sang anjing.
Dihiasi sajak yang dibaca oleh Kyon-kyon dan musik instrumentasi dari Sakamoto Ryuichi, ini adalah bingkisan yang tak boleh dilewatkan oleh penggemar kucing.
Tanpa perlu memaksa tokoh-tokohnya bertindak aneh-aneh, berlagak menjadi binatang ajaib atau berbicara seperti tokoh-tokoh di atas, seluruh perasaan mereka, dan keindahan sederhana dari siklus alam, terungkap oleh gerak-gerik yang ditangkap kamera. Pengambilan gambar film ini dilakukan pada beberapa ekor kucing belang jingga dengan usia yang berbeda-beda, sehingga alur petualangan berkembang cepat. Tak heran wajahnya berubah-ubah di beberapa kelokan jalan... (^o^)
Ternyata kabarnya beberapa kelompok pecinta binatang sempat protes. Film Chatoran ini dianggap membahayakan para aktor-aktrisnya, seperti adegan terhanyut di sungai.
Hei, ntar dulu bung, mereka kan kucing! Kucing dengan kesembilan nyawa h-a-r-u-s terbiasa menantang bahaya seperti itu...
Manusia saja yang sempat-sempatnya membuat kucing jadi piaraan malas manja yang tergantung pada majikannya, hanya bisa bergelung di atas bantal!

Dalam
Tetap tampil gesit, imut dan sexy menggemaskan, si mpus bersepatu buts kini beraksi membawa misi parodi Shrek: merombak dan meleburkan fairy tales, justru sebagai teman tualang si gergasi hijau, ahli anggar gentleman, pemburu hadiah yang bergaya spanyol khas
Sayang sekali
Kucing pemalas ini memang masih tetap sok keren, rakus, cuek, manja, egois dan yang jelas sok beken.
Ngomong-ngomong, saya juga bisa tuh syuting film Chatran, terutama mengenai kepedihan kucing-kucing piaraan, contohnya kelakuan seekor kucing belang jingga bernama Ade ini...